• Aug 04, 2023
• Hafiizh Sufi Anbiya
• BERITA

Batang ( 15/07/2023) , Minggu kedua TIM II KKN Undip yang berlokasi di Desa Plelen melaksanakan sosialisasi terkait Edukasi Penanganan Buzzer politik di media sosial. Pesta demokrasi di Indonesia tinggal menghitung bulan. Pemilu 2024 salah satunya yaitu pemilihan presiden. Acara tersebut merupakan suatu peristiwa penting bagi masyarakat Indonesia dalam menentukan pemimpin negeri ini selama lima tahun ke depan.

            Kegiatan sosialisasi Penanganan buzzer politik di Media sosial yang berlokasi di Balai Desa Plelen dengan tujuan dan target peserta yaitu pemuda dan pemudi Karang Taruna Desa Plelen yang di hadiri sekitar 30 Pemuda-pemudi. Buzzer khususnya buzzer politik di media sosial marak berkeliaran. Buzzer politik identik dengan sikap fanatismenya terhadap salah satu calon legislatif maupun eksekutif yang beraksi dengan berkomentar dan sering memberikan penggiringan opini terhadap salah satu calon. Ajang kontestasi Pemilu 2024 di manfaatkan oleh para buzzer politik di media sosial dengan saling menjatuhkan antar calon.

            Ujaran Kebencian, penggiringan opini, fitnah dan kampanye digital merupakan tugas utama dari buzzer politik. Buzzer politik seringkali mengeluarkan argumentasi yang tidak sesuai dengan kenyataan dan kadang kala mengeluarkan opini yang hiperbola kesannya untuk meningkatkan elektabilitas salah satu calon. Mereka bersembunyi dibalik akun anonim yang keberadaan sebenarnya sulit di deteksi oleh aparat penegak hukum, padahal mereka sudah melanggar secara hukum melalui ujaran kebencian yang tercantum pada Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

            Kegiatan ini menghasilkan manfaat bagi para pemuda yang sejatinya akan menjadi generasi penerus bangsa. Pemuda-pemudi dapat menjadi pelopor guna meningkatkan kualitas politik di tanah air Indonesia. Seluruh pemuda Desa Plelen dijelaskan tentang definisi buzzer politik, ciri-ciri buzzer politik, cara menanganinya serta melakukan bedah kasus terhadap salah satu polemik terkait buzzer politik di media sosial. Hasilnya para pemuda dapat menganalisa bentuk-bentuk buzzer politik yang hanya mencari sensasi semata di media sosial dan lebih selektif terhadap berita yang ada di media sosial agar tidak mudah tergiring opini palsu atau hoax. Pemuda juga akan lebih objektif dalam menentukan siapa pemimpin yang pantas memimpin Negara Indonesia kedepannya. Sifat yang kritis dan skeptis dalam bertindak akan membuahkan hasil yang objektif.

            Peran pemuda yaitu menyatukan seluruh abstraksi yang terjadi di negeri ini. Isu politik kotor dan kesalahpahaman yang terjadi dapat di mediasi sehingga terciptanya iklim politik yang sehat. Antusiasme kawan-kawan pemuda di Desa Plelen sangat tinggi bahkan kesadaran akan politiknya cukup tinggi karena salah satunya banyak pemuda yang berpartisipasi menjadi PPS(Panitia Pemungutan Suara), selain itu mereka aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan terkait politik dan buzzer.